Jumat, 24 September 2021

3 Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati mencakup semua bentuk kehidupan di muka bumi, mulai dari makhluk sederhana seperti jamur dan bakteri hingga makhluk yang mampu berpikir seperti manusia.


Tingkat Keanekaragaman Hayati

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), keanekaragaman hayati dapat digolongkan menjadi 3 tingkatan:

1. Tingkatan Keanekaragaman Spesies

Keanekaragaman spesies mencakup seluruh spesies yang ditemukan di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan, yang bersel banyak atau multiseluler).

Spesies dapat diartikan sebagai sekelompok individu yang menunjukkan beberapa karakteristik penting berbeda dari kelompok-kelompok lain baik secara morfologi, fisiologi atau biokimia.

Definisi spesies secara morfologis ini yang paling banyak digunakan oleh pada taksonom yang mengkhususkan diri untuk mengklasifikasikan spesies dan mengidentifikasi spesimen yang belum diketahui.

Sebagai contoh keanekaragaman tingkat spesies atau individu ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Misalkan tumbuhan palem-paleman (Arecaceae) sekilas bentuk fisik tanaman ini mirip namun semuanya merupakan jenis/individu berbeda. Pohon aren (Arenga pinnata) berbeda dengan Pinang (Areca catechu). Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya.

2. Tingkatan Keanekaragaman Genetik

Keanekaragaman genetik merupakan variasi genetik dalam satu spesies baik di antara populasi-populasi yang terpisah secara geografik maupun di antara individu-individu dalam satu populasi.

Individu dalam satu populasi memiliki perbedaan genetik antara satu dengan lainnya. Variasi genetik timbul karena setiap individu mempunyai bentuk-bentuk gen yang khas. Variasi genetik bertambah ketika keturunan menerima kombinasi unik gen dan kromosom dari induknya melalui rekombinasi gen yang terjadi melalui reproduksi seksual.

Proses inilah yang meningkatkan potensi variasi genetik dengan mengatur ulang alela secara acak sehingga timbul kombinasi yang berbeda-beda.

Sebagai contoh keanekaragaman tingkat genetik dapat terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Misalkan perbedaan tipe rambut ada orang yang berambut keriting, lurus, ikal, karena adanya keanekaragaman tingkat genetik.

3. Tingkatan Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merupakan komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing-masing. Keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya.

Sebagai contoh setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu wilayah.

Indonesia sebagai negara yang memiliki mega biodiversitas perlu mengambil langkah untuk menghadapi isu perubahan iklim dan hilangnya biodiversitas Indonesia. Salah satu bidang ilmu yang berperan besar dalam mengungkap biodiversitas adalah taksonomi (ilmu tentang pengklasifikasian), yang semakin lama semakin minim peminat.