Kompetensi saja tidak cukup, membangun karakter yang
seharusnya menjadi agenda penting dalam
pembangunan institusi. Orang berkompeten
tetapi tidak berkarakter amatlah
berbahaya dan berpeluang besar untuk
merugikan organisasi, bahkan lebih berbahaya
daripada orang yang berkarakter tapi
tidak berkompeten.
Orang yang berkarakter adalah orang yang senantiasa digerakkan oleh nilai-nilai (value driven) kemanusiaan seperti: integritas, kerendahan hati, kesetiaan, pengendalian diri, keberanian, kesabaran, kerajinan, kesederhanaan. Ini bedanya dengan orang yang tidak berkarakter yang hidupnya dikendalikan oleh kepentingannya (interest driven), bekerja hanya untuk diri sendiri bukan untuk kepentingan organisasi.
Karakter organisasi tidak bisa diubah apabila tidak dimulai dengan mengubah karakter dalam diri pribadi. Caranya, dengan mengubah mindset, kemudian mengubah believes system, yang selanjutnya diwujudkan dengan mengubah behaviours. Untuk mencapai itu, setiap pegawai harus mengamalkan nilai-nilai moralitas: jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil dan peduli. Untuk mengatasi berbagai persoalan organisasi, maka pembinaan karakter harus digalakkan karena perubahan karakter tidak taken for granted.
Sistem penghargaan saat ini, yang hanya melihat pada aspek prestasi sesaat harus diubah dengan cara memberikan apresiasi kepada pegawai yang memegang kuat nilai-nilai moral. Misalnya dilakukan pemilihan pegawai yang paling jujur, paling bertanggung jawab, paling disiplin, pandai bekerja sama, dan lainlain. Hal-hal seperti itu akan memicu pegawai untuk senantiasa menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai mulia dalam melaksanakan tugasnya.
Pentingnya Membangun Karakter - Kanal Info