Puasa mengajari ketulusan dan kesabaran. Setiap orang berlomba memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan ada kecenderungan menimbun materi untuk masa kemarau panjang. Tidak banyak yang rela hasil timbunannya digunakan oleh orang lain. Pada bulan Ramadhan, hampuir setiap orang yang beragama Islam berpikir untuk memenuhi zakat fitrah, zakat mal dan sedekah.
Mereka berlomba menuluskan hati dan merelakan sebagian perolehannya untuk kaum yang membutuhkan. Sepertinya di bulan selain Ramadhan tidak ada kesempatan bagi mereka untuk berbagi. Mereka yang berpuasa juga memelihara seluruh tubuhnya dari asupan kekotoran, selain menghentikan asupan makanan dan minuman.
Mereka mencoba membuat mulut, telinga dan anggota tubuh mendekat pada kitab suci dan mencoba mengunyah makna yang tertulis serta berlatih melahirkannya kembali dalam bentuk sikap perilaku santun, tenang, disiplin waktu, penuhi janji, meluangkan waktu bersosialisasi (buka puasa bersama, tarawih, tadarus, dsb) dan menimba ilmu. Kesempatan seperti ini tidak banyak dimanfaatkan di bulan selain Ramadhan.
Puasa mengajari ketulusan dan kesabaran. Dalam psikiatri dan psikologi dikatakan bahwa manusia yang bersosialisasi, terutama dengan hati tulus terpelihara mental emosionalnya, maka hidupnya merasa berguna dan berumur panjang. Sangat bermanfaat bahwa aspek fisik dari puasa membuahkan aspek psikologik sekaligus spiritual. Apakah puasa juga menurunkan angka pelanggaran hukum di Indonesia? Perlu dikaji lewat penelitian.
Sabar merupakan karakter yang
ditekankan dalam etik Islam. Dalam
pergaulan sosial dan bekerja di tengah
masyarakat setiap orang selalu dihinggapi
banyak masalah karena berbenturan
dengan banyak kepentingan. Membuat
solusi dengan musyawarah, artinya
negosiasi dengan solusi masing-masing
menang diutamakan dalam ajaran agama
ini, yakni bermusyawarah. Mencapai kata
sepakat dengan banyak pihak memerlukan
waktu panjang berbicara dengan
menghormati pemahaman pihak-pihak
dengan kepala dingin. Inilah yang disebut
kesabaran. Menyediakan waktu berembug,
untuk kesepakatan bersama. Upaya
berembug adalah upaya dengan kesabaran
luar biasa. Suatu diplomasi.
Berdiplomasi menghormati banyak
pihak, memposisikan diri memenangkan
semua pihak merupakan perjuangan yang
tabah dan penuh kesabaran. Dengan puasa
diajarkan untuk lebih dapat menerima
tantangan dengan upaya yang menghormati
banyak pihak, berarti kendali diri harus cukup
kuat. Seorang pemasar adalah orang yang
berilmu akan hal ini, juga para diplomat.
Puasa dalam cuaca yang tidak mendukung
membuat seseorang penuh perjuangan
mengalahkan faktor yang tidak mendukung
guna kemenangan puasanya sampai buka.
Puasa mengajari ketulusan dan kesabaran - X Kanal