Senin, 22 Februari 2016

Puasa mengajari ketulusan dan kesabaran

Puasa mengajari ketulusan dan kesabaran. Setiap orang berlomba memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan ada kecenderungan menimbun materi untuk masa kemarau panjang. Tidak banyak yang rela hasil timbunannya digunakan oleh orang lain. Pada bulan Ramadhan, hampuir setiap orang yang beragama Islam berpikir untuk memenuhi zakat fitrah, zakat mal dan sedekah. 


Mereka berlomba menuluskan hati dan merelakan sebagian perolehannya untuk kaum yang membutuhkan. Sepertinya di bulan selain Ramadhan tidak ada kesempatan bagi mereka untuk berbagi. Mereka yang berpuasa juga memelihara seluruh tubuhnya dari asupan kekotoran, selain menghentikan asupan makanan dan minuman. 

Mereka mencoba membuat mulut, telinga dan anggota tubuh mendekat pada kitab suci dan mencoba mengunyah makna yang tertulis serta berlatih melahirkannya kembali dalam bentuk sikap perilaku santun, tenang, disiplin waktu, penuhi janji, meluangkan waktu bersosialisasi (buka puasa bersama, tarawih, tadarus, dsb) dan menimba ilmu. Kesempatan seperti ini tidak banyak dimanfaatkan di bulan selain Ramadhan. 

Puasa mengajari ketulusan dan kesabaran. Dalam psikiatri dan psikologi dikatakan bahwa manusia yang bersosialisasi, terutama dengan hati tulus terpelihara mental emosionalnya, maka hidupnya merasa berguna dan berumur panjang. Sangat bermanfaat bahwa aspek fisik dari puasa membuahkan aspek psikologik sekaligus spiritual. Apakah puasa juga menurunkan angka pelanggaran hukum di Indonesia? Perlu dikaji lewat penelitian.

Sabar merupakan karakter yang ditekankan dalam etik Islam. Dalam pergaulan sosial dan bekerja di tengah masyarakat setiap orang selalu dihinggapi banyak masalah karena berbenturan dengan banyak kepentingan. Membuat solusi dengan musyawarah, artinya negosiasi dengan solusi masing-masing menang diutamakan dalam ajaran agama ini, yakni bermusyawarah. Mencapai kata sepakat dengan banyak pihak memerlukan waktu panjang berbicara dengan menghormati pemahaman pihak-pihak dengan kepala dingin. Inilah yang disebut kesabaran. Menyediakan waktu berembug, untuk kesepakatan bersama. Upaya berembug adalah upaya dengan kesabaran luar biasa. Suatu diplomasi.

Berdiplomasi menghormati banyak pihak, memposisikan diri memenangkan semua pihak merupakan perjuangan yang tabah dan penuh kesabaran. Dengan puasa diajarkan untuk lebih dapat menerima tantangan dengan upaya yang menghormati banyak pihak, berarti kendali diri harus cukup kuat. Seorang pemasar adalah orang yang berilmu akan hal ini, juga para diplomat. Puasa dalam cuaca yang tidak mendukung membuat seseorang penuh perjuangan mengalahkan faktor yang tidak mendukung guna kemenangan puasanya sampai buka. 

Puasa mengajari ketulusan dan kesabaran -  X Kanal